"Mohawk Guy", Insinyur NASA Itu Jadi Sensasi

Jumat, 10 Agustus 2012



VIVAnews - Sukacita meledak di ruang pengendali misi Jet Propulsion Laboratory milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), saat sejarah baru tercipta, kendaraan penjelajah planet (rover) canggih yang dinamai Curiosity berhasil mendarat di Planet Mars -- untuk mencari tanda-tanda kehidupan di sana.

Para pengendali misi yang sempat dilanda ketegangan saat Curiosity berguncang hebat ketika memasuki atmosfer Mars, bersorak, bersalaman, dan saling berpelukan. Dalam momentum yang juga dirayakan dunia itu, lahirlah bintang baru, seorang teknisi NASA yang memukau dunia dengan wajah ganteng dan rambut uniknya: ia dijuluki "Mohawk Guy".
Bobak Ferdowsi, namanya, menjadi sensasi di internet setelah banyak orang terpikat dengan potongan rambut mohawk yang dicat biru dan merah, bentuk bintang yang dicat kuning di atas telinga, dan senyum lebarnya yang berseri-seri.

Hanya dalam hitungan menit, posternya mulai bertebaran di internet, namanya menjadi trending topic di Twitter. Juga di Facebook dan Reddit.

Sebelum peluncuran Curiosity, jumlah follower Bobak hanya 200, saat ini 18 jam kemudian, mencapai lebih dari 26.000.

"Ia memandu rover ke ruang angkasa, juga ke hatiku," itu salah satu contoh tulisan yang tertera dalam poster yang bertebaran di dunia maya. Lainnya, menyinggung fakta bahwa insinyur 32 tahun itu tak sadar akan ketenarannya. "Jadi sensasi di internet. Tapi terlalu sibuk mendaratkan robot ke Mars untuk peduli."

Meski pria ganteng itu telah berinteraksi dengan beberapa penggemar barunya, namun isi tweet-nya kebanyakan tentang hasil terbaru misi Mars. Tapi, akhirnya ia pun bereaksi akan ketenarannya itu. "Internet, kamu menang ronde ini. Aku akan kembali lagi nanti, terima kasih banyak. Sekarang saatnya perayaan bersama rekan-rekan dan tim!"

Ferdowsi, yang adalah salah satu ketua tim pengendali misi Curiosity, mengaku, mengganti tatanan rambutnya di setiap misi berbeda. Model bintang berkelip, yang dianjurkan teman-temannya di pusat pengendali misi NASA, adalah gaya "patriotik sekaligus kosmik". Demikian ujarnya kepada The Atlantic.
Selain punya tampang, "Mohawk Guy" adalah pria yang berotak encer. Ia belajar teknik penerbangan (aeronautical) dan teknik astronautikal di University of Washington dan Massachusetts Institute of Technology (MIT). Kalau tak cerdas, tak mungkin ia bisa bekerja di NASA dan terlibat dalam misi penting. (Sumber: Daily Mail, Sydney Morning Herald)

cr : VIVAnews



India Ingin Kirim Satelit ke Planet Mars 2013




VIVAnews - Pemerintah India menargetkan tahun depan mereka akan meluncurkan satelit ke planet Mars. Misi ini akan menjadi salah satu langkah besar bagi India, yang juga berambisi mengirim astronot ke luar angkasa pada 2016.

Menurut harian Telegraph, 2 Agustus 2012, satelit India nantinya akan diterbangkan menggunakan roket Indian Polar Satellite Launch Vehicle sebesar 320 ton dari pusat peluncuran di Sriharikota, selatan negara bagian Andhra Pradesh.

"Kami akan meluncurkan misi Mars setelah Departemen Ilmu Pengetahuan memberikan lampu hijau. Diperkirakan program ini akan mulai pada awal tahun depan," kata Deviprasad Karnik, direktur Organisasi Riset Antariksa India (ISRO).

Misi mengirim satelit ke orbit mars ini bertujuan untuk mempelajari iklim dan geologi planet merah tersebut. Seorang pejabat ISRO yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa misi menuju Mars ini akan memakan biaya hingga 4-5 miliar rupee (Rp675-843 miliar).
Misi ke Mars tidak mudah. Menurut data, dari 38 percobaan misi ke Mars, hanya 19 yang berhasil. Jika sukses, maka India akan menjadi negara ketiga di dunia yang menuju Mars, setelah Uni Soviet dan Amerika Serikat.
India memulai program antariksanya pada tahun 1963 dengan mengembangkan satelit domestik dan meluncurkan pesawat luar angkasanya sendiri. Pada September 2009, satelit india Chandrayaan-1 berhasil menemukan air di bulan, menambah prestise India di antara negara-negara pemilik teknologi antariksa.
Namun, program antariksa India mengalami kemunduran setelah roket pembawa satelit meledak di udara dan jatuh di Teluk Bengal setelah melenceng dari jalur pada Desember 2010. (ren)

cr : VIVAnews


Mendarat di Mars, Ini Tugas Awal Curiosity






VIVAnews - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) akan segera mendaratkan rover atau kendaraan robotiknya di Mars. Rover bernama Curiosity ini merupakan bagian dari misi Mars Science Laboratory, untuk melakukan observasi apakah ada kehidupan di Planet Merah tersebut.

Rover ini akan dilengkapi sejumlah peralatan canggih, termasuk laser yang mampu menghancurkan batu yang menghalangi jalannya. Setelah menginjakkan rodanya di Mars, Curiosity direncanakan melakukan uji coba perlengkapan, apakah masih bisa digunakan setelah melewati atmosfer Mars.

Selain itu, rover juga akan memberikan sejumlah gambar awal suasana permukaan Mars. Foto pertama dari Curiosity akan dikirim dari Hazard-Avoidance camera atau Hazcams yang terpasang di badan kendaraan.

"Setting resolusi rendah gray scale dari Hazcam akan didapat dalam beberapa menit setelah mendarat di permukaan," kata Justin Maki, yang memimpin tim pengembangan kamera di Jet Propulsion Laboratory milik NASA di Pasadena, AS.

"Setelah sistem penting diperiksa oleh tim insinyur dan layar terpasang, rover akan memberikan gambaran permukaan tempat mendarat dengan kamera beresolusi lebih tinggi," ujar Justin.  

Curiosity membawa 12 kamera teknis, yang meliputi 8 Hazcams dan 4 kamera navigasi. Di puncaknya juga terpasang layar. Kamera tersebut akan mengambil gambar dari 'mata' rover di sisi kiri dan kanan, yang kemudian akan diproyeksikan ke bentuk observasi tiga dimensi.

Para insinyur di Bumi dikatakan butuh beberapa hari untuk mengetahui apakah aman untuk meluncurkan Remote Sensing Mast (layar) dan kamera-kamera itu. Namun, gambar pertama dari rover baru akan bisa terkirim beberapa jam setelah mendarat.

NASA akan menggunakan orbiter Mars Odyssey untuk relay sinyal dari Curiosity ke Bumi. Dengan demikian, terhitung kemungkinan delay, akan butuh waktu sekitar dua jam setelah pendaratan untuk mendapatkan gambar pertama.

Dua gambar pertama akan berupa kopi dengan small thumbnail, beresolusi 64x64 p, dan belum resolusi penuh. Foto itu akan memberikan gambaran detail lokasi sekitar pendaratan, termasuk lokasi dan kemiringan permukaan.

"Memastikan rover ada di permukaan stabil sangat penting sebelum mengeluarkan layar," kata Manajer Misi, Jennifer Trosper. "Kami membutuhkan sistem pendaratan baru di misi ini, jadi kami melakukan dengan hati-hati," ucapnya.

Dengan demikian Mars Descent Imager (MARDI) milik Curiosity juga akan mengambil foto berwarna permukaan Mars. Foto ini sangat penting untuk melihat lokasi rover. Foto pertama MARDI sendiri diperkirakan akan rilis setelah mendarat pada 6 Agustus.

Foto lain permukaan Mars diharapkan tiba 7 Agustus, dari Mars Hans Lens Imager. Ini merupakan salah satu dari instrumen tangan robotik di rover. Kamera ini didesain untuk mengambil foto close-up dari batu dan tanah.

Selain itu, salah satu insinyur yang mengembangkan layar Curiosity kemudian mengatakan, kamera navigasi (Navcam) itu akan mengambil 1 MP gambar stereo dari sekeliling rover, dalam 360 derajat. Kamera ini akan mampu memperlihatkan resolusi gambar benda seukuran bola golf dari jarak 25 meter.  

Sejumlah Navcam ini memang didesain untuk men-scan permukaan Mars dan mengumpulkan informasi tiga dimensi, juga bisa melihat apa yang di atas dan bawah. Ini akan membantu untuk menentukan, ke mana rover akan diarahkan. (Space.com | umi)

cr : VIVAnews

Curiosity Kirim Foto Gunung di Kawah Mars



VIVAnews - Curiosity, kendaraan robotik (rover) milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), mulai beraksi di Mars, setelah sukses mendarat kemarin. Seperti yang direncanaan, Curiosity pun kembali melanjutkan untuk mengambil foto permukaan planet merah tersebut.

Mengutip laman Space.com, Curosity berhasil mengirim foto pegunungan yang membentang tinggi di salah satu kawah misterius yang ada di Mars. Foto itu dirilis NASA hari ini, di Jet Propulsion Laboratory, Pasadena, AS, kurang dari 24 jam sejak pertama kali rover itu mendarat.

Deputy Scientist Mars Science Laboratory di JPL NASA, Joy Crisp, mengatakan foto diambil dengan resolusi penuh, dari salah satu Hazard Avoidance Camera atau Hazcams di rover.

Adapun foto yang diambil itu adalah Gunung Sharp. Ini merupakan gunung di Mars yang membentang setinggi 5 kilometer dari pusat Kawah Gale. Banyaknya lapisan geologi di gunung itu menarik perhatian para ilmuwan. Sehingga, mereka pun berharap bisa mencatat perubahan yang terjadi di Mars tiap waktu.

"Ini lebih tinggi dari gunung yang ada di 48 negara bagian AS. Jadi ini cukup spektakuler," kata Crisp. "Apa yang ditangkap mata Anda adalah pasir gelap sepanjang bagian dasar Gunung Sharp," ucap Crisp.

Foto itu juga memperlihatkan tak ada halangan berarti untuk perjalanan rover. Dari foto itu, Crisp dan koleganya menduga jarak Curiosity dengan gunung itu sekitar 6,5 kilometer. Para pengendali misi ini juga akan naik ke gunung itu untuk mengeksplorasi lapisan-lapisan bebatuan dan tanah di Mars.


Selain itu, foto yang diambil Hazcam juga memperlihatkan Curiosity yang memandang ke cakrawala, di sebelah barat daya dari Kawah Gale. "Kita bisa lihat roda rover. Ini sangat datar dengan beberapa kerikil. Tidak ada hambatan untuk mengendara. Kami bisa menyetir ke depan atau belakang," ucap Crisp. (umi)

cr : VIVAnews






Habibie: Rebut Kembali 'Jam Kerja' RI dari Asing





REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG— Mantan Presiden RI ke-9 yang juga mantan Menristek, Bacharuddin Jusuf Habibie, menilai jam kerja terselubung terdapat dalam setiap produk impor yang dibeli oleh masyarakat Indonesia.
Saat ini, pasar domestik yang begitu besar di bidang tranportasi, komunikasi, kesehatan dan lain-lain ‘diserahkan’ pada produk impor yang mengandung jutaan jam kerja. Indonesia, harus merebut kembali jam kerja itu.
Yakni, dengan menjadikan neraca jam kerja sebagai indikator makro ekonomi disamping neraca perdagangan dan pembayaran.
"Rebut kembali jam kerja yang saat ini dirampas asing dengan merampas nilai tambah produk yang seharusnya milik rakyat Indonesia," ujar Habibie pada saat memberikan sambutan di Upacara Hari Kebangkitan Teknologi Nasional 2012, di Halaman Gedung Sate, Jumat (10/8).
Habibie menjelaskan, Indonesia harus pandai memproduksi barang apa saja yang dibutuhkan di pasar nasional dan memberi insentif pada siapa saja yang bisa memproduksi di dalam negeri. Sehingga, bisa menyediakan jam kerja untuk masyarakat dan akhirnya membuka lapangan kerja.
"Potensi pasar nasional domestik kita sangat besar," imbuh Habibie.
Habibie menyebutkan, pertumbuhan penumpang pesawat terbang sejak 10 tahun meningkat sangat tinggi. Yakni, sekitar 10 sampai 20 persen setiap tahunnya. Rencananya, produksi pesawat tebang turboprop N250 untuk 70 penumpang pada tahun 2000 sudah mendapatkan sertifikasi FAA.
Selain itu, pesawat Jet N2130 untuk 130 penumpang rencananya pada 2004 sudah mendapatkan sertifikasi FAA. Kedua rencana tersebut, jawaban untuk Indonesia memenuhi kebutuhan pasar.
cr: Yahoo


Curiosity Kirim Foto Berwarna Pertama di Mars




VIVAnews - Curiosity, kendaraan robotik atau rover milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengirimkan gambar panorama berwarna pertama, setelah lima hari menginjakkan rodanya di Mars. Dengan menggunakan kamera wideangle yang ditempatkan serupa tiang layar (MastCam), Curiosity memotret foto warna situasi terkini di permukaan Mars. 

"Ini merupakan panorama dengan resolusi rendah," kata Mike Malin, peneliti yang mempelajari hasil foto yang diambil kamera MastCam. "Frame individual hanya sekitar 144 x 144 pixel."

Malin mengatakan, ada 130 gambar di sana, dan butuh waktu 1 jam 6 menit untuk mengambil mosaik gambar. Untuk panorama resolusi penuh, volume data akan menjadi 64 kali lebih besar.

"Dan resolusi akan menjadi 8 kali lebih baik. Tapi ini sudah cukup baik dan menarik untuk yang kami pikir sangat berharga untuk di-share," ucap Malin kepada BBC.

Adapun warna yang didapat adalah apa yang ditangkap kamera. Ini belum dilakukan proses blending dari frame individual. Satu-satunya modifikasi yang dilakukan hanya mencerahkan (brighten) gambar.

Foto yang diambil dibiarkan alami. Dengan demikian bisa diketahui gambaran asli permukaan Mars.

Frame resolusi penuh saat ini menggunakan memori kamera. Tapi setelah 2MB, hasil foto akan dikirim ke bumi. Curiosity memiliki dua MastCams. Satu untuk mengambil gambar panorama dengan kamera 34 mm. Kamera lain adalah kamera dengan lensa telephoto 100 mm. Dua kamera itu bisa digunakan untuk menghasilkan foto stereo.

Hasil foto MastCams akan dibentangkan untuk membantu misi Curiosity. Sehingga, rover ini bisa menentukan arah lokasi bebatuan yang ingin diteliti.
Target Utama
Saat ini tujuan utama Curiosity adalah menuju puncak Gunung Sharp. Dari sampel batu dan tanah di gunung yang ada di Kawah Gale itu, ilmuwan NASA berusaha mempelajari kondisi geografi di planet merah. Curiosity pun diarahkan ke dasar Gunung Sharp.

Bukti dari foto satelit telah memperlihatkan ada sejumlah sedimen di dasar gunung yang setinggi 5,5 km itu, yang memperlihatkan adanya air.

Rover pun akan menggunakan semua peralatan dan instrumen yang dimiliki untuk memahami lingkungan yang hidup di formasi bebatuan. Jika memungkinkan, akan diungkap pula periodisasi sejarah Mars yang memperlihatkan adanya kehidupan microbial.

Misi Curiosity ini dijalankan oleh Laboratorium Propulsi Jet milik NASA di Pasadena, California, Amerika Serikat. Sejumlah tim ilmuwan sedang merencanakan kerja masa depan untuk kendaraan robotik tersebut.

Kelompok obyek studi telah dibagi di sekitar lokasi pendaratan ke dalam grid kotak 1,3 km x 1,3 km. Obyek itu juga secara sistematis telah memperlihatkan pemetaan fitur permukaan dan tekstur batu berdasarkan gambar satelit dan pemotretan sementara yang dihasilkan rover.

"Kami menggunakan peta itu untuk mencari jejak dari tempat mendarat ke target utama di dasar Gunung Sharp," ujar Dawn Sumner, ilmuwan yang tergabung dalam misi ini, yang juga geolog dari University of California.

Diperkirakan butuh waktu setahun untuk mencapai lokasi kunci di dasar gunung. Setidaknya, jarak ke lokasi gunung dari rover itu diperkirakan sekitar 6,5 km.

cr : Viva News


Bandara Adisutjipto akan Diganti Nyi Ageng Serang




TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Bandara Internasional Kulonprogo yang akan diberi nama Nyi Ageng Serang, diproyeksikan sebagai pengganti bandara Adisutjipto. Berlokasi sekitar 30 kilometer arah barat Kota Yogyakarta, bandara ini akan memiliki runaway sepanjang 3.600 meter. Artinya, sangat memadai untuk pesawat berukuran besar dan berataraf internasional.
Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo menguraikan, pembangunan bandara Kulonprogo termasuk dalam program PPP Project Book Bappenas 2010-2014. Sangat terbuka peluang kepada investor swasta maupun asing yang berminat mengelola bandara di bawah UPT Dirjen Perhubungan Udara.
Pada landasan sisi timur-barat, ditambah dua perimeter masing-masing sejauh 900 meter. Sehingga total keseluruhan runway adalah 4.400 meter.
Pertama yang dikerjakan adalah landasan pacu, disusul perimeter dan menyusul lighting. Bandara akan dilengkapi tujuh taxiway dengan empat interconnect taxiway.
Sarana dan fasilitas yang ada nantinya antara lain apron, terminal building, commercial building, technical building, dukungan pengoperasioan penerbangan dengan Air Traffic Control (ATC), serta fasilitas parkir bagi pengunjung.
Proyek pembangunan bandara akan dimulai pada tahun 2014 dan direncakan mulai beroperasi pada 2016. Diperkiraan tahun pertama beroperasi jumlah penumpang akan mencapai 7-8 juta dan tenaga kerja yang terserap pada kisaran 28 ribu sampai 32 ribu orang.
Diprediksi jumlahnya akan terus mengalami kenaikan secara signifikan pada tahun 2020, menjadi 10,5 juta sampai 13 juta penumpang dengan tenaga kerja yang terserap 42 ribu sampai 52 ribu orang.
Sedangkan pada tahun 2025, perkiraan jumlah penumpang akan menembus angka 14,2 juta sampai 20 juta sekaligus menyerap tenaga kerja sebanyak 56,8 ribu sampai 80 ribu orang.
Dasar kelayakan wilayah pesisir Kulonprogo sebagai area pengembangan bandara adalah, tidak adanya bentang alam yang menjadi penghambat (obstacle). Sehingga ideal sesuai dengan persyaratan operasi dan keselamatan penerbangan.
Penggunaan lahan eksisting di kawasan pesisir Kulonprogo didominasi oleh lahan pertanian non irigasi teknis, hunian petani penggarap lahan dengan kerapatan jarang serta fasilitas penunjang pariwisata pantai. (*)

cr: Yahoo