Proyek Sains Pelajar Diluncurkan ke Angkasa

Jumat, 10 Agustus 2012





VIVAnews - Jepang meluncurkan pesawat luar angkasa tanpa awak, 20 Juli 2012. Pesawat luar angkasa yang diluncurkan dari Tanegashima Space Center ini akan mengantarkan sejumlah suplai vital bagi astronot yang tinggal di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Pesawat robotik H-2 Transfer Vehicle 3 (HTV 3) ini memiliki nama Kounotori 3. Dalam bahasa Jepang, "Kounotori" memiliki arti "Pelikan Putih". Ini merupakan pesawat ketiga yang diluncurkan ke laboratorium yang mengorbit di angkasa tersebut, dengan misi sejenis. Saat ini, setidaknya ada enam astronot dari tiga negara yang tinggal dan bekerja di ISS.

Pada 27 Juli, pesawat ini berencana terbang mendekati 40 kaki dari ISS. Setelah itu, pesawat akan "ditangkap" oleh lengan robotik Canadarm2, yang dikendalikan oleh Joe Acaba dari Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dan Aki Hoshode dari Badan Eksplorasi Luar Angkasa Jepang (JAXA). 

Selain mengantarkan pasokan makanan dan perlengkapan untuk para astronot, Kounotori 3 akan mengantarkan proyek sains milik pelajar. Proyek ini dipilih secara terbuka oleh publik, dalam kompetisi YouTube SpaceLab.

Pemenang dari kompetisi ini adalah Amr Mohamed (18 tahun) dari Mesir, serta Dorothy Chen, dan Sara Ma (keduanya 16 tahun) dari Amerika Serikat. Para pelajar ini membuat proyek untuk mempelajari bagaimana mickro-gravitasi memengaruhi strategi berburu laba-laba zebra.
Selain itu, pelajar ini melakukan penelitian bagaimana nutrisi dan senyawa kimia berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kerusakan dari pertumbuhan bakteri di luar angkasa.

Setelah diputuskan menjadi pemenang, Dorothy dan Sara dikirim ke Tanegashima Space Center untuk menyaksikan peluncuran Kounotori 3. Sementara itu, Amr dipilih untuk mengunjungi pusat pelatihan kosmonot Rusia di Star City, Rusia.

Pesawat ini juga akan mengantarkan sistem kamera terbaru untuk dipasang di ISS. Kamera itu adalah ISERV (International Space Station SERVIR Environmental Research and Visualization System). Ini akan melakukan pengamatan sejumlah lokasi rawan bencana di bumi dan pengamatan area lain untuk studi lingkungan. | Space.com | LiveScience (art)

cr : VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar